Sunday, December 15, 2013

Terjebak antara sadar dan mimpi



Terjebak antara sadar dan mimpi


Pada hari sabtu Mia memintaku menginap di rumahnya karena semua keluarganya ke Bogor. Singkat cerita aku sudah sampai di rumah Mia sekitar pukul 8 malam, aku disuruh membuka gerbang sedangkan dia memasukkan motornya. Setelah Mia memasukkan motornya, aku mengunci gerbang dan segera menyusul dia, tapi ada sesuatu di kursi tamu luar, aku melihat ada wanita yang sedang duduk. Karena niatku disini ingin menginap, makanya aku harus lebih sopan lagi daripada nanti aku gak bisa tidur. Aku ucapkan salam ke wanita itu lalu aku masuk kerumah.



Untuk penggambaran saja, kalo bagian rumah Mia dari depan ke tengah itu bangunan baru, sedangkan dibagian belakangnya masih bangunan lama, dibagian belakang itu ada kamar kosong yang digunakan untuk meletakkan baju yang belum disetrika. Sewaktu aku lagi di kamar mandi, Mia bilang ke aku kalo dia  mau ke kamar belakang, mau menyetrika baju katanya. Setelah aku selesai dari kamar mandi, aku gak langsung ke kamar belakang, karena perasaanku tiba2 gak enak. Aku coba cek ruang tamu, ternyata pintu terkunci, aku cek ke kamar Mia juga gak ada. Yasudah akhirnya aku langsung ke kamar belakang, ternyata aku lihat mia lagi menyetrika. Aku ga melihat ada yang aneh dari Mia tapi ada makhluk lain yang aku lihat yaitu anak kecil yang mengintip dari bawah kasur.



Aku duduk di atas kasur dan mengobrol sama mia, kebetulan aku duduk menghadap lemari kaca, dan dicermin itu aku melihat ada nenek2 duduk disampingku sambil membelai rambutku, aku bertanya ke Mia apa yang duduk disampingku ini Alm. Neneknya, tanyaku sedikit memancing, karena mia itu gak bisa melihat hal gaib, tapi dia bisa mendengarnya. Lalu Mia menjawab iya itu nenek buyutku. Serrrrr…. darahku serasa langsung bergerak naik ke kepala, dan suasana langsung menjadi gelap. Aku bilang ke Mia  "Mi… mati lampu ya? Apa emang bohlamnya putus?? ". Lalu Mia menjawab  "Sebentar ya, aku ke kamar dulu nyari lilin ". Lalu suara Mia sudah tidak terdengar lagi.



Keadaan sekitarku benar2 gelap dan panas, keringatku sudah mengucur, ingin rasanya aku keluar dari kamar itu tapi rasanya susah sekali badan ini untuk digerakkan. Pada saat itu ada yang menarik narik tanganku, tangannya seperti tangan anak kecil dan sambil bilang  "kakak main yuk ke sumur belakang ". Aku langsung menolak dengan tegas  "jangan ganggu aku kamu cari teman sebangsamu, kita lain alam ". Lalu anak itu melepas tanganku sambil menangis, sebenarnya aku juga gak tega, tapi apalah daya duniaku lain dengannya, lagipula dia mengajakku untuk bermain di sumur belakang yang angker.

Gak lama kemudian aku merasakan ada seseorang yang duduk disampingku,  "Mi… itu kamu? Ko lama sekali ambil lilinnya? " tanyaku. Dan suara itu menjawab dengan nada yang marah  "Kenapa kamu menolak bermain dengan anakku? " dibarengi dengan memegang leherku. Ya ampun makhluk apalagi ini, tangan makhluk itu tajam serasa dingin dileherku, aku benar2 gak bisa melakukan apa2, untuk bicara, bergerak dan melihat saja susah.



Sebelum tangan itu semakin kuat memegang leherku, aku mendengar suara laki2 yang sedang mengaji, suara itu merdu sekali. Alhamdulillah siapapun itu, Allah telah mengirimkan salah satu makhluknya untuk menolongku. Kemudian tangan yang ada dileherku itu sedikit demi sedikit terlepas dan hilang entah kemana, aku berterima kasih kepada suara itu meskipun aku tidak bisa melihat sosoknya, setelah suara itu berhenti mengaji, suara itu bilang kepadaku kalo itu  adalah makhluk yang ingin menggodaku karena makhluk itu tau kalo aku termasuk orang yang kuat. Kemudian suara itu hilang sambil mengucapkan salam.


Setelah suara itu hilang, lampupun akhirnya menyala dan Mia menepuk pipiku,  "ngapain kamu tidur disini? " katanya.  "Ohh… tadi niatnya aku mau numpang nyetrika baju tidur, tapi lantaran suasananya enak malah jadi ketiduran " jawabku. Mia hanya melihatku dengan tatapan yang bingung.  "Kamu darimana mi? " tanyaku.  "Abis dari kamar omku buat ambil laptop, yaudah yuk ke kamar " kata Mia. Baru aku mau masuk kamarnya, aku berhenti sebentar, aku minta sapu lidi ke Mia dengan alasan mau membersihkan kasurnya, walopun kasurnya sudah rapi. Tapi mungkin Mia mengerti maksudku, dia langsung memberikan sapu lidi ke aku.

Tanpa pikir2 lagi aku sapu kasurnya sambil sholawatan. Setelah selesai menyapu, Mia menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Akhirnya aku ceritakan semua yang aku alami tadi di kamar belakang. Dan untuk yang soal sapu lidi itu, aku katakan ke dia kalo aku melihat ada anak kecil yang duduk di kasurnya sambil nangis2 dan mengeluarkan air mata darah.



Akhirnya aku putuskan untuk tidur, ketika aku sedang menutup mataku dengan bantal, Mia bilang ke aku kalo dia mendengar suara seperti ular, lalu pas aku buka mataku, aku lihat ada sosok yang hitam dengan rambut yang kucel dan mata yang merah di atas eternit seperti spiderman. Karena aku gak mau Mia takut, aku bilang saja kalo di luar kamar itu, anak yang tadi sedang pipis.

Mungkin karena sudah lelah akhirnya Mia percaya saja, dan akhirnya kami tidur. Ketika pagi tiba, aku melihat di baju bagian pundakku ada gumpalan rambut berwarna putih. Lalu aku beritahu ke Mia, dan Mia memberitahuku kalo dia semalam bermimpi bahwa neneknya ikut tidur bersama kami sambil membelai2 rambut aku. Hmmmm…. aku paham maksudnya Mia, sebenarnya yang dia alamin itu bukan mimpi.

No comments:

Post a Comment