NASIHAT RASULULLAH SAW PADA HAJI TERAKHIR
Pada tahun kesepuluh Hijriah (di bulan Dzulhijjah), Rasulullah SAW menunaikan ibadah haji yang terakhir. Ibadah haji ini dianggap sebagai hujjatul wada’. Saat itu, banyak muslimin yang ikut menunaikannya.
Tatkala datang ke Mina untuk menunaikan sebagian amal ibadah haji, Rasul SAW setelah mengucapkan pujian kepada Allah, beliau SAW bersabda, “Wahai manusia! Hari apakah yang paling terhormat di antara hari-hari yang ada?”.
Beliau SAW kembali bertanya, “Bulan apakah yang paling terhormat di antara bulan-bulan yang ada?”
Mereka menjawab “Bulan ini.”
Kembali beliau SAW bertanya, “Kota manakah yang terhormat dari berbagai kota yang ada?”
Mereka menjawab, “Kota ini (Mekkah)”
Beliau SAW bersabda, “Hai manusia!Ketahuila bahwa darah dan harta kalian adalah sebagaimana terhormatnya hari ini, di bulan ini, dan di Mekah ini, sampai kalian berjumpa dengan Allah. Pada hari itu (kiamat) Allah akan memeriksa amal perbuatan kalian. Ketahuilah apakah aku telah menyampaikan tugasku?”.
Mereka menjawab, “Ya (Anda telah menyampaikannya).”
Beliau SAW bersabda, “Ya Allah saksikanlah!”
Kemudian beliau SAW melanjutkan, “Wahai manusia ketahuilah! Barangsiapa memiliki amanat, hendaklah mengembalikan kepada pemiliknya, dan ketahuilah bahwa darah dan harta muslimin itu tidak halal, melainkan dengan kerelaannya. Janganlah kalian berbuat zalim terhadap diri kalian sendiri, dan sepeninggalku janganlah kalian menggunakan cara-cara orang kafir”
PARA HAJI PALSU
Pada ritual ibadah haji, seorang pengikut setia dan murid teladan Imam Ja’far al-Shadiq bernama Abu Basyir ikut bersama beliau menunaikan ibadah haji. Ia dan imam Ja’far al-Shadiq bersama-sama mengelilingi (tawaf) Ka’bah.
Saat itu Abu Basyir berkata kepada Imam Ja’far al-Shadiq, “Apakah Allah akan mengampuni semua orang yang jumlahnya cukup banyak ini, yang datang guna melaksanakan ibadah haji?”
Imam Ja’far al-Shadiq menjawab, “Hai Abu Basyir, sebagian besar orang-orang yang engkau saksikan ini adalah kera dan babi.”
Abu Basyir bertanya, “Tunjukkanlah kepadaku hakikat mereka.” Lalu Imam Ja’far al-Shadiq mengusapkan kedua telapak tangan beliau ke kedua mata Abu Basyir, seraya mengucapkan beberapa kalimat. Tiba-tiba Abu Basyir melihat sebagian besar mereka yang mengelilingi Ka’bah adalah kera dan babi. Ia merasa takut. Lalu Imam Ja’far al-Shadiq kembali mengusapkan kedua telapak tangannya ke kedua mata Abu Basyir. Sekonyong-konyong ia pun kembali melihat mereka secara normal. Kemudian beliau berkata, “Jangan khawatir, engkau bersamaku di surga. Bergembiralah, engkau tidak termasuk golongan penghuni neraka. Demi Allah, tiga oang, bahkan dua orang, bahkan seorang dari kalian tidak akan masuk neraka.”
No comments:
Post a Comment