Tuesday, November 12, 2013

Dahulu Setan Paling Lama Mengerjakan Shalat



Dahulu Setan Paling Lama Mengerjakan Shalat



Kisah 1 : Dahulu Setan Paling Lama Mengerjakan Shalat

Dikisahkan bahwa suatu hari Bisyr bin Mansur berada di masjid sendirian. Kemudian ia mengerjakan dua rakaat shalat sangat lama sekali. Selesai Shalat, ia mendapati seorang duduk di sampingnya. Bisyr pun berkata kepada orang tersebut, “Janganlah Anda tertipu dengan shalat saya. Shalatnya setan jauh lebih lama daripada saya.”

Kemudian ia meneruskan shalatnya.

Apakah kita tidak takut bahwa dosa yang kita lakukan bisa menyebabkan tidak diterimanya shalat kita? Inilah yang seharusnya terus dipikirkan oleh seseorang agar tidak memandang suci dirinya, menyanjung perbuatannya, serta tidak menganggap dirinya besar, Imam Shadiq berkata : “ada seorang abid (orang yang taat beribadah) dan orang fasiq (orang yang selalu melakukan keburukan) masuk ke masjid. Ketika keluar dari masjid, kondisi mereka menjadi terbalik. Yakni, pada waktu orang fasiq tadi masuk ke masjid, kemudian melihat orang yang ahli ibadah, hatinya terasa hancur dan Tuhan pun mencintainya. Namun, ahli ibadah yang malang itu, begitu matanya melihat ke arah orang fasiq tersebut, ia berkata, “Siapakah gerangan yang masuk ke tempat orang-orang Mukmin ? Karena pikiran semacam inilah, yaitu memandang dirinya lebih tinggi, ia menjadi lebih hina,”.


Kisah 2 :Meninggalkan Shalat…


Ketika ditanyakan kepada Imam Ja’far Al-Shadiq, “mengapa orang yang melakukan perzinaan tidak dianggap kafir ?, sedangkan orang yang meninggalkan shalat divonis kafir ?, Apa alas an anda mengenai pernyataan anda ?. Beliau menjawab, “Sebab, orang yang melakukan perzinaan dan sejenisnya, mereka melakukan perbuatan seperti itu disebabkan adanya dorongan nafsu berahi yang memperbudaknya. Namun, lain halnya bagi orang yang meninggalkan shalat, Mereka meninggalkannya karena menyepelekan kewajiban (yang telah ditetapkan oleh Tuhannya). Kita perhatikan saja, orang yang melakukan perzinaan dengan salah seorang wanita, pasti dia (memang) menginginkan perbuatan tersebut, bertujuan untuk melakukan dan menikmatinya. Lain halnya dengan orang yang meninggalkan shalat. Mereka memang menghendaki perbuatannya, namun dalam meninggalkannya mereka tidak mengharapkan kenikmatan. Nah, jika bukan karena kenikmatan yang dituju, maka itu adalah (termasuk) menyepelekannya. Dan jika dia menyepelekannya dengan sengaja, masuklah dia ke dalam arena kekafiran.”




Kisah 3 :Dihadapan Siapa Engkau Berdiri ?


Terdapat sebuah riwayat dari Rasulullah SAW, yang berisi keharusan untuk mencapai kehadiran hati. Rasulullah SAW bersabda,

“Laksanakanlah shalat seakan shalat yang engkau lakukan adalah shalat terakhir. Dan tatkala engkau mulai memasuki shalat, katakanlah (kepada dirimu), ini adalah shalat terakhir saya untuk dunia. Dan berupayalah untuk merasakan bahwa surga berada di hadapanmu dan neraka berada di bawah kakimu; ‘Izrail ada di belakangmu, para nabi ada di sisi kananmu, dan para malaikat ada disamping kirimu. Dan Allah mengawasimu dari atas kepalamu.”


Kisah 4 :Jagalah Hatimu Hanya untuk Allah


Lukman Al-Hakim berwasiat kepada putranya, “Hai putraku, ketahuilah bahwa aku telah berkhidmat kepada 400 nabi dan aku telah mendapatkan 4.000 kata hikmah dari mereka, dan dari 4.000 kata hikmah tersebut aku pilih 400, dan dari 400 itu 40 kata, dan dari 40 kata aku ambil 8 kata hikmah, dan 8 kata hikmah tersebut ialah :

          “Lupakanlah dua hal, jangan lupakan dua hal lainnya, dan jagalah empat hal.”

Adapun dua hal yang harus engkau lupakan adalah hendaknya kau lupakan perbuatan baikmu kepada seseorang dan (yang kedua adalah) hendaknya kau lupakan pula perbuatan buruk orang lain terhadapmu.

“Adapun dua hal yang tidak boleh kau lupakan, pertama adalah Tuhan. Janganlah sekali-kali engkau melupakan-Nya (sebab semua maksiat timbul dari lalai dan lupa kepada Allah) dan (yang kedua adalah) kematian (sebab pada saat manusia yakin bahwa dirinya akan mati, ia pasti mempersiapkan bekal bagi perjalanan akhirnya itu)

“Adapun empat hal yang harus selalu engkau jaga :



Pertama, jagalah matamu ketika sedang bertandang ke rumah orang.

Kedua, jagalah lidahmu ketika kamu berada di tengah-tengah masyarakat

Ketiga, jagalah mulutmu dari makanan yang haram.  

Keempat, ketika shalat, jagalah hatimu (yakni setiap kali engkau mengerjakan shalat, jagalah hatimu hanya untuk Allah. Janganlah engkau palingkan kepada selain-Nya).”

No comments:

Post a Comment