Saturday, November 9, 2013

PEMBACA YANG BODOH



PEMBACA YANG BODOH

Abu Said al-Khudri, salah seorang sahabat terkenal Rasulullah SAW, pernah menuturkan:Suatu hari, Abu Bakar menghadap Rasullullah SAW, dan berkata, “ saya melewati sebuah gurun yang tandus. Di sana, saya melihat seorang lelaki menawan yang sedang shalat dengan penuh khusyuk.” Rasulullah SAW berkata kepada Abu Bakar, “Datangilah orang itu lalu bunuhlah dia!’

Abu Bakar kemudian pergi menuju orang itu. Namun sesampainya di sana, Abu Bakar melihat orang itu masih dengan ibadahnya, sehingga dia pun mengurungkan niatnya dan kembali.

Rasullullah SAW berkata kepada Umar, “Datangilah orang itu lalu bunuhlah dia!”

Umar pun pergi. Namun ketika melihat orang itu sedang tenggelam dalam ibadahnya, dia mengurungkan niatnya dan kembali kepada Rasulullah SAW. Kepada Rasullullah SAW dia berkata, “ Wahai Rasullullah, di sana saya melihat seseorang yang sedang beribadah dengan penuh khusyuk, sehingga saya tidak dapat membunuhnya.”

Rasulullah SAW berkata kepada Ali, “Pergi lalu bunuhlah dia!” Kemudian, dengan pedang terhunus, Ali mendatangi orang itu. Dia telah bertekad bulat; siapapun yang ditemui di situ, perintah Rasulullah SAW akan dilaksanakan kepadanya; akan tetapi, orang itu telah meninggalkan tempatnya, kemudian, tanpa hasil Imam Ali pulang menemui Rasulullah SAW dan memaparkan apa yang telah disaksikannya itu kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, setelah sampai ditempat yang dituju, saya tidak menemukan siapapun di sana,”.

Kemudian, Rasulullah SAW menjelaskan apa yang telah diperintahkannya seraya berkata, “Orang itu berikut para pengikutnya adalah orang-orang yang suka membaca al-Quran, akan tetapi hanya sampai ditenggorokannya saja. Bagaikan sebuah anak panah yang meluncur sangat cepat dari busurnya, begitulah mereka akan keluar dari agama-nya. Bunuhlah mereka, karena mereka adalah seburuk-buruk dan sekotor-kotornya sesuatu yang ada.”

Dalam sejarah disebutkan bahwa orang itu bernama Dzul Khuwaishrah al-Tamimi, pendiri kelompok khawarij. Dalam Perang Nahrawan, dia tewas di tangan pasukan Imam Ali. Disebutkan juga, dia bergelar Dzul Tsudiyah, karena di dadanya terdapat daging yang menyerupai payudara.Sewaktu mendengar tewasnya pendiri Khawarij itu, Imam Ali mengucapkan takbir, kemudian turun dari kudanya dan melakukan sujud syukur.

MALAMNYA ORANG YANG MENGHIDUPKAN MALAM DAN AL-QURAN

Mansur bin Ammar menuturkan :

Di tahun ketika aku pergi menunaikan ibadah haji, selama beberapa hari aku tinggal di Kufah. Pada suatu malam, aku melewati lorong-lorong kota Kufah untuk menikmati suasana malam kota itu. Kemudian, aku mendengar teriakan dari salah satu rumah yang kulewati.

Ketika aku lebih memperhatikan suara itu, ternyata orang itu sedang bekata, “Perbuatan maksiat yang kulakukan bukanlah karena menentang-Mu dan juga bukan karena tak tahu tentang azab-Mu yang pedih itu. Akan tetapi, (itu) lebih disebabkan oleh kemalangan yang telah menimpaku, sehingga aku pun menjadi tak menentu. Duhai Tuhanku, apabila Engkau tak memaafkanku, maka siapa lagi yang akan memaafkanku.”

Setelah itu, aku mendekatkan mulutku ke sebuah lubang di dinding rumah itu, lalu kubacakan ayat suci ini: Takutlah kepada api neraka yang dipersiapkan untuk orang-orang kafir. (Ali Imran : 131)

Ketika mendengar ayat ini, dia lalu menjerit histeris dan beberapa saat gemetar. Setelah itu, dia terdiam beberapa saat. Aku pun pergi setelah sebelumnya mengingat alamat rumah itu. Di waktu subuh, aku datang ke rumah itu. Di sana, aku melihat seorang nenek sedang duduk, sementara di hadapannya terbaring sesosok jenazah manusia.

Aku bertanya kepadanya, “Wahai nenek, siapakah yang telah meninggal itu?”

Dia menjawab, “Orang ini adalah sayyid muda yang jiwanya telah terpenuhi oleh rasa takut kepada Allah SWT. Kemarin, sewaktu dia sedang ber munajat, seseorang melewati rumahnya sambil membacakan sebuah ayat. Ketika mendengar ayat itu, badannya gemetar, lalu ruhnya berpisah dengan badannya, bergabunglah dengan ruh-ruh lain.”

APABILA KAU BERBUAT BURUK AKIBATNYA AKAN KEMBALI KEPADAMU

Pada masa Rasulullah SAW masih hidup, ayat suci ini turun :

Apabila perbuatan baik kamu lakukan, sesungguhnya kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri, begitu pula apabila perbuatan buruk yang kamu lakukan, akibatnya akan kembali kepadamu.

Salah seorang sahabat sangat terpukau dengan keindahan makna ayat ini. Karena itu, dia selalu membacanya siang dan malam.

Kemudian dikisahkan bahwa seorang perempuan Yahudi memendam rasa dengki kepada sahabat tersebut. Kedengkiannya itu begitu membara, sehingga dia berkata kepada dirinya sendiri, “Tunggullah sampai aku lakukan perbuatan ini.”

Perempuan Yahudi itu lalu membuat manisan, kemudian mencampurinya dengan racun, setelah jadi, dia memberikannya kepada sahabat itu. Sang sahabat menerimanya, lalu membungkusnya untuk dibawa.

Sahabat itu lalu pergi ke sebuah padang tandus dan di sana melihat dua orang anak muda yang tampak keletihan, karena perjalanan jauh. Sahabat itu bertanya kepada kedua orang tadi, “Apakah kalian suka manisan ini?” Mereka menjawab, “Ya.” Sahabat itu lalu meletakkan manisan tersebut di sisi kedua anak muda itu, beserta sedikit roti. Setelah memakannya, mereka lalu tersungkur dan mati.

Ketika sampai kabar tentang itu ke Madinah, orang-orang Madinah lalu menangkap sahabat itu dan menghadapkannya kepada Rasulullah SAW. Beliau bertanya, “Manisan dan roti itu, dari mana kau mendapatkannya?” Dia menjawab, “Seorang perempuan Yahudi yang memberikannya kepada saya.”

Mereka pun lalu mencari perempuan Yahudi itu. Ketika perempuan Yahudi itu tiba, dia melihat dua jenazah anak muda itu di hadapannya. Dua anak muda itu ternyata adalah kedua putranya yang datang dari sebuah perjalanan.

Perempuan Yahudi itu lalu menjatuhkan dirinya di hadapan Rasulullah SAW seraya berkata, “Kebenaran maqammu ini membuat saya paham bahwa apabila perbuatan buruk kulakukan, maka itu berarti aku telah melakukannya kepada diriku sendiri. Akibatnya akan kembali kepadaku, dan akhirnya aku memahami makna sebenarnya ayat itu.”

No comments:

Post a Comment