Bingung mau liburan kemana? yang
tidak macet, bisa buat fresh pikiran, dan murah pula. Mungkin pembaca semua
bisa mencoba lokasi yang saya tuju saat liburan natal kemarin, Pantai Coro.
Hahhh, CORO??? Tenang, jangan langsung membayangkan kecoa atau semacamnya. Di
Pantai Coro dijamin tidak ada kecoa sama sekali. Teman saya sekaligus guide
selama perjalanan menulusuri pantai tersebut juga tidak tahu kenapa dinamakan
pantai Coro.
Sudah lah jangan mikirin asal
muasalnya. Pantai Coro terletak di selatan Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten
Tulungagung, Kecamatan Besuki. Bagi pembaca yang berasal dari Jawa Timur, pasti sudah tak asing
dengan ikon wisata Tulungagung, yakni pantai Popoh. Lokasi pantai Coro sendiri
bersebelahan dengan pantai Popoh, tepat di sebelah timur. Namun ada bedanya,
pantai Popoh mudah diakses tetapi pantai Coro sedikit butuh perjuangan untuk
mencapainya. Dari pusat kota Tulungagung, menuju ke selatan sejauh 35 km. Sudah
jarang kendaraan umum yang mengangkut penumpang dari tengah kota menuju pantai
Popoh.
Jadi, untuk mencapai pantai Coro,
kendaraan yang bisa diandalkan adalah kendaraan pribadi atau sewa. Karena
letaknya yang bersebelahan dengan pantai Popoh, pintu masuk pantai Coro juga
bersatu dengan pantai Popoh. Setelah melewati pintu gerbang, jalan bercabang
dua. Arah kanan mengarah ke pantai Popoh dan kiri mengarah ke pantai Coro. Saat
terlihat monumen reco sewu (arca seribu) disitulah kendaraan harus berhenti.
Lokasi parkir terletak dekat
dengan reco sewu dan di parkiran tersebut ada satu-satunya kios makanan ringan
(snack) dan minuman. Oleh sebab itu, bagi petualang yang tidak membawa bekal
bisa membeli di situ juga karena selama perjalanan maupun di lokasi pantai
sudah tidak ada lagi kios yang ditemukan. Jarak dari parkir menuju pantai
sekitar 2 km dan waktu yang diperlukan untuk menuju pantai Coro kurang lebih 30
menit. Meskipun terbaca cukup jauh dan lama, suguhan selama perjalanan cukup
menyenangkan.
Perjalanan menuju pantai Coro di
mulai dengan melintasi perumahan penduduk dan dilanjutkan melewati perbukitan.
Ladang penduduk terhampar sepanjang bukit menuju pantai Coro. Bila cuaca cerah,
jalanan enak dilalui, tapi jika cuaca hujan bersiaplah melewati jalan
berlumpur. Padi, pisang, ketela pohon dan beberapa pohon jati menjadi komoditas
yang di tanam penduduk sekitar. Tapi jangan diambil untuk perbekalan ya,
kecuali kepepet, hahaha. Bukan cuma ladang, pemandangan lain yang bisa
dinikmati adalah tujuh sungai yang harus dilalui sebelum mencapai lokasi
pantai.
Saat bertanya pada penduduk
setempat, pasti mereka akan menjawab pantai coro ada setelah melewati tujuh
kali (sungai). Seru bukan.... Tenang, jangan bayangkan sungai yang akan
dilewati seperti Bengawan Solo, Musi, atau Kapuas yang lebar sekaligus dalam.
Ke tujuh sungai itu lebarnya hanya 1 sampai 3 meter dengan kedalaman hanya
sampai mata kaki saja. Sungai pertama yang dilalui merupakan sungai terlebar,
yakni sekitar 3 meter. Bila pun selama perjalanan merasa capai dan butuh
istirahat, kita bisa berteduh sejenak di gubuk - gubuk penduduk.
Setelah berlelah-lehan selama 30
menit, penat akan langsung terbayar saat bulan sabit muncul dari balik bukit.
Yap, itulah pantai Coro yang masih perawan, berpasir putih. Layaknya surga
pribadi dunia, di pantai ini bisa berjemur sepuasnya maupun bermain air sampai
capai tanpa takut keramaian dari pengunjung lain. Keindahan pantai Coro sangat
dipengaruhi cuaca, bila sedang musim hujan, bersiaplah menemui ombak besar dan
air laut naik. So, jika anda ingin mengunjungi pantai Coro, sebaiknya saat
musim kemarau saja.
Pesona pantai ini sangatlah luar biasa karena pantai ini dianugerahi Tuhan
dengan laut yang biru dengan hamparan pasir putih pantai ditambah dengan
dibatasi dengan tebing-tebing yang ada disekitarnya membuat pemandangan semakin
bagus. Pantai ini baru saja ditemukan sekitar 2.5 bulan yang lalu sehingga
banyak pengunjung yang datang untuk menikmati pantai coro ini.
Pantai ini sangatlah masih perawan karena baru-baru ini ditemukannya. Dengan
begitu keasrian dan kebersihan pantai disini sangatlah masih terjaga dengan
bagus. Sehingga diharapkan untuk pengunjung tetap menjaga keasrian dan
kebersihan pantai ini agar keindahannya bisa kita nikmati untuk terus menerus.
Pantai Tulungagung Yang Lain
Pantai Sine
Pantai Popoh
Pantai Molang
Pantai Sidem
Pantai Sanggar
Pantai Lumbung
Pantai Dlodo
Pantai Brumbun
Pantai Gerangan
Pantai Tulungagung Yang Lain
Pantai Sine
Pantai Popoh
Pantai Molang
Pantai Sidem
Pantai Sanggar
Pantai Lumbung
Pantai Dlodo
Pantai Brumbun
Pantai Gerangan
No comments:
Post a Comment