Tujuh Hal
Ini Bisa Buat Wanita Durhaka Setelah Menikah
Pernikahan
yang indah menjadi idaman bagi setiap wanita. Terlebih lagi jika mereka
mendapatkan suami sholeh yang mampu membimbing mereka ke jalan Allah SWT.
Sehingga pernikahan tersebut dapat bahagia dunia dan akhirat. Namun, ternyata
pernikahan yang diidam-idamkan tersebut bisa menjadi awal masuknya seorang
wanita ke jurang neraka karena berbuat durhaka terhadap suaminya.
Mungkin
banyak wanita yang tidak menyadari bahwa ada beberapa tindakan mereka terhadap
suami yang justru menjerumuskannya ke neraka. Hal yang dianggap biasa untuk
dilakukan tenyata ada yang dilarang dalam Islam. Berikut ini adalah 7 hal yang
bisa buat wanita menjadi durhaka setelah menikah.
1. Menuntut
Keluarga Yang Ideal dan Sempurna
Banyak
wanita yang membayangkan sebuah pernikahan yang indah. Bahkan di antara mereka
ada yang menginginkan kehidupan selayaknya yang ada di sinetron atau
novel-novel fiksi setelah menikah. Seperti hidup berkecukupan, bahagia, tidak
repot dan bisa melakukan apapun yang diinginkan. Gambaran yang demikian lah
yang akhirnya membuat mereka terobsesi untuk memiliki keluarga yang ideal dan
sempurna.
Namun,
ketika membayangkan hal tersebut wanita cendrung tidak memikirkan masalah
keuangan, kelelahan, dan segudang problematika dalam sebuah rumah tangga. Nah,
ketika harus menghadapi situasi sulit tersebut maka mereka kurang bisa untuk
menerima keadaan. Hal ini biasanya akan membuat wanita suka menuntut agar
suaminya bisa membina keluarga mereka sesuai dengan gambaran ideal yang
diimpikan sebelum menikah.
Solusi
terbaik agar wanita tersebut tidak menjadi durhaka setelah menikah adalah
menambah pemahaman yang utuh mengenai problematika yang ada di dalam rumah
tangga sebelum menikah. Itu dapat dilakukan dengan sharing kepada lembaga
perkawinan atau anggota keluarga yang berpengalaman.
2. Nusyus
(Tidak Taat Kepada Suami)
Nusyus
adalah sikap membangkang, tidak patuh serta tidak taatnya seorang wanita kepada
suaminya. Wanita yang suka melanggar perintah suaminya ini dapat dikategorikan
sebagai wanita durhaka. Banyak sikap yang menunjukkan bahwa seorang wanita
menjadi durhaka kepada suaminya, antara lain menolak ajakan suami ketika
mengajaknya tidur, menghianati suami, memasukkan orang yang tidak disukai suami
ke dalam rumah.
Tidak hanya
itu ssja, ternyata lalai dalam melayani suami juga termasuk sikap nusyus.
Menghambur-hamburkan uang dan berbicara kasar kepada suami, menyakiti suami
dengan tutur kata yang buruk, keluar tanpa izin, dan menyebarkan aib serta
rahasia suami juga dapat menjerumuskan wanita menjadi seseorang yang durhaka.
Untuk itu, menjadi seorang istri haruslah bisa menempatkan ketaatan kepada
suamu di atas segala-galanya. Namun bukan ketaatan dalam kedurhakaan kepada
Allah SWT.
3. Tidak
Suka Terhadap Keluarga Suami
Banyak
wanita yang menginginkan supaya semua perhatian serta kasih sayang suami hanya
untuk dirinya seorang. Perhatian si suami ini tidak boleh terbagi meskipun
dengan orang tua suaminya. Padahal sebenarnya suami juga harus berbakti dan
memuliakan orang tua terutama ibunya.
Kecemburuan
tersebut dapat terlihat ketika mereka mereka tinggal di rumah orang tua si
suami. Si wanita akan mengganggap bahwa ibu mertuanya itu adalah pesaing utama
dalam mendapatkan cinta, dan perhatian dari sang suami. Karena rasa cemburunya
tersebut membuat istri berani menghina dan melecehkan orang tua suaminya.
Bahkan tidak jarang, ia berani untuk meminta suaminya berbuat durhaka terhadap
orangtuanya.
Ada juga
seorang istri yang menuntut suaminya agar lebih menyukai keluarga istrinya.
Itulah yang mendasari ia untu menjauhkan suami dari keluarganya dengan berbagai
cara. Namun, pada dasarnya ikatan sebuah pernikahan itu tidak hanya menyatukan
dua insan dalam sebuah lembaga pernikahan tetapi juga antar keluarga. Untuk itulah
antara suami dan istri harus menjaga hubungan baik dengan keluarga
masing-masing dan sebaliknya.
4. Tidak
Bisa Menjaga Penampilannya
Banyak istri
yang berhias, berdandan, dan mengenakan pakaian yang indah hanya ketika ia
keluar rumah. Keadaan sebaliknya justru terjadi ketika dirinya berada di
hadapan suaminya. Ia tidak peduli dengan tubuhnya yang kotor, hanya menggunakan
pakaian seadaannya, rambut tidak tertata, jangankan menggunakan parfum
terkadang aroma dapur yang menyengatlah yang tercium di hidung suami.
Sebenarnya,
hal seperti ini tidak patut untuk dipelihara. Bisa jadi, ketika terus menerus
dilakukan maka akan membuat suami menjadi tidak betah di rumah. Ia akan lebih
sering menghabiskan waktunya di luar rumah. Untuk itu, berhias semestinya hanya
ditunjukkan kepada suami dan janganlah memamerkan kecantikan di khalayak umum
karena hanya suamilah yang berhak untuk melihat suami itu.
5.
Mengungkit-Ungkit Kebaikan
Semua orang
tentu pernah melakukan sebuah kebaikan, tanpa terkecuali seorang istri. Namun,
kebaikan tersebut justru akan menjadi masalah ketika kebaikan itu
diungkit-ungkit di hadapan suami dalam rangka pamer atau riya. “Hai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan
menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima).” [Al Baqarah: 264]
Abu Dzar
radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengatakannya sebanyak tiga kali.” Lalu Abu Dzar bertanya, “Siapakah mereka
yang rugi itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang menjulurkan kain
sarungnya ke bawah mata kaki (isbal), orang yang suka mengungkit-ungkit
kebaikannya dan orang yang suka bersumpah palsu ketika menjual. ” [HR. Muslim]
6. Sibuk di
luar rumah
Menjadi
seorang wanita karir memang tidak dilarang dalam Islam selagi mendapatkan izin
dari suami. Namun, ketika si istri terlalu banyak melakukan kesibukan di luar
rumah itulah yang tidak diperbolehkan. Terlebih lagi jika kesibukan tersebut
membuat istri mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya .
Ketika suami
pulang ke rumah dari bekerja, lalu mendapati semua pekerjaan belum
terselesaikan dengan baik akan membuat hubungan rumah tangga menjadi tidak
baik. Bila terjadi terus menerus akan membuat si suami tidak betah berada di
rumah. Ketika wanita tidak bisa menjalankan tanggung jawab dan kewajibannya
sebagai istri maka ketika itulah ia menjadi seorang wanita yang durhaka karena
lalai terhadap tugasnya.
7. Cemburu
Buta
Perasaan
cemburu memang menjadi tabiat wanita yang menjadi ekspresi cinta. Namun, ketika
perasaan cemburu tersebut tidak beralasan dan sudah keterlaluan akan membuat
rasa cemburu ini berubah menjadi cemburu yang tercela.
Biasanya,
cemburu yang diisyaratkan oleh istri adalah cemburu karena kemaksiatan yang
dilakukan oleh sang suami seperti berzina, zalim, atau lebih mendahulukan istri
lain ketimbang dirinya. Jika terdapat tanda-tanda yang membenarkan hal ini maka
hal tersebut adalah sebuah cemburu yang terpuji. Namun, jika hanya sebuah dugaan
belaka tanpa bukti dan fakta maka inilah yang kemudian menjadi cemburu yang
tercela.
Itulah 7 hal
yang bisa membuat wanita menjadi durhaka setelah menikah. Untuk itu, sebagai
seorang wanita kita harus mampu belajar menjadi istri yang baik dan sholehah agar
tidak menjerumuskan diri dan suami ke lubang neraka. Semoga kita bisa mengambil
hikmah dari artikel ini, terima kasih telah membaca.
No comments:
Post a Comment