Tuesday, February 25, 2014

Cara Hindari Krisis di Jejaring Sosial bagi UKM



Cara Hindari Krisis di Jejaring Sosial bagi UKM



Bagi UKM, media sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan sebagainya memiliki manfaat yang besar untuk aspek marketing dan sales serta meningkatkan brand awareness di kalangan pengguna social media. Biaya relatif lebih murah dan respon dapat dilakukan dengan lebih cepat.



Namun, jangan gegabah, karena kehadiran UKM di jejaring sosial pun harus disertai dengan kesadaran penuh bahwa efek negatifnya harus diantisipasi. Jika brand Anda bisa cepat naik karena jejaring sosial, ia juga dapat mengalami kemerosotan karenanya. Kita bisa menilik kasus yang menimpa McDonald’s dan brand-brand besar lainnya yang harus menelan pil pahit karena salah langkah dan kurang cermat memberikan respon. Berikut adalah beberapa kiat yang bisa dilakukan agar brand dan bisnis Anda tidak mengalami krisis yang demikian.

Membuat kebijakan media sosial


Harus ada sebuah perangkat kebijakan yang jelas dan disepakati semua pemangku kepentingan di perusahaan mengenai jejaring sosial bisnis. Tidak perlu menggunakan bahasa yang membingungkan dalam membuat kebijakan tersebut. Jelaskan secara gamblang hal-hal yang bisa dan tidak diperbolehkan bagi semua pihak atau beberapa pihak tertentu dalam menggunakan akun jejaring sosial perusahaan yang resmi. Hal ini harus mencakup aturan tentang bahasa yang sopa dan tidak, cara berinteraksi dengan individu yang kurang bersahabat atau memberikan komentar negatif / umpan balik yang destruktif, dan strategi yang akan dilakukan jika situasi makin memburuk.


Jangan melawan api dengan api


Akan selalu ada penentang, terutama dalam hal merek dan bisnis. Memiliki rencana yang siap dilaksanakan akan memudahkan semua pihak bereaksi pada krisis, misalnya bagaimana Anda akan menangani komentar negatif, dan komentar seperti apa yang perlu diblokir. Sebagai aturan umum, satu komentar tidak harus mendapatkan larangan, tetapi jika seseorang terus-menerus spamming di halaman Anda, mungkin sudah saatnya untuk melarang atau memblokir mereka.

Tak lupa tanggapi semua komentar negatif secara langsung, pribadi, dan cepat. Umumnya, jika seseorang menjangkau sebuah brand atau bisnis melalui media sosial, mereka mencari respon cepat atau tindakan dari merek atau bisnis tersebut. Daripada mengabaikan komentar negatif, tanggapilah dengan sopan dan tenang dan tanyakan apa yang dapat Anda lakukan untuk membantu kesulitannya. Sampaikan keluhannya pada pihak internal yang lebih mengetahui masalah tersebut.

Selalu, selalu mengoreksi dan mengedit


Mungkin Anda tidak berpikir komentar Anda menyinggung perasaan orang lain, tapi dengan media sosial dan interaksi pelanggan, langkah terbaik ialah dengan mengedit komentar Anda sebelum mengirim. Anda harus tetap berkepala dingin ketika mengirim tanggapan ke pelanggan melalui jaringan sosial.

Hanya memberikan akses ke akun bisnis ke individu tepercaya


Kita semua bisa membuat kesalahan yang sama, tapi perlu dipastikan bahwa Anda hanya memberikan akses pada individu yang dapat dipercaya untuk mengikuti kebijakan dan menanggapi dengan tepat. Sebuah penanda yang baik untuk ini akan memeriksa halaman publik profil mereka, dan melihat bagaimana mereka berinteraksi dengan orang-orang pada mereka. Juga, pertimbangkan membatasi karyawan menggunakan ponsel mereka untuk mengirim update media sosial. Seringkali, ini adalah celah kesempatan orang secara tidak sengaja mengirim pembaruan pribadi untuk akun bisnis mereka. (*AP)

No comments:

Post a Comment