Bagaimana Menciptakan Omzetnya Mencapai Rp 20 Juta/ Hari
Sampah identik dengan barang yang harus dibuang. Namun, tidak sampah sebenarnya masih memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Peluang ini dimanfaatkan oleh Joko Santosa, pemilik UD Sregep yang bertempat tinggal di kawasan Karanglo, Sleman, Yogyakarta.
Di rumah yang sekaligus dijadikan sebagai gudang inilah UD Sregep menjalankan aktifitas bisnis nya, yaitu mengumpulkan dan mengelola sampah-sampah kertas. Ya, UD Sregep merupakan pelaku bisnis yang khusus menangani sampah-sampah kertas. Bahkan di Yogyakarta, nama UD Sregep sudah sangat dikenal sebagai ‘pemburu’ kertas bekas. Selain kalangan rumah tangga, hampir semua perkantoran instansi pemerintah maupun swasta selalu menjadi langganan UD Sregep dalam membuang sampah-sampah kertasnya.
Meskipun sekadar mengelola dan mengumpulkan sampah kertas, Anda mungkin tak akan menyangka bila omzetnya telah mencapai 20 ton per hari. Bila sampah kertas dihargai sekitar Rp 1.000 hingga Rp 1.200 per kilo, maka omzetnya mencapai Rp 20 juta per hari. Maka tak heran bila bisnis yang telah dijalankan sejak tahun 1993 ini telah memberikan banyak hal, di antaranya rumah besar yang dijadikannya sebagai gudang, armada truk, serta 70 karyawan yang kini bernaung di dalamnya.
No comments:
Post a Comment