Burung Gagak Sanggup Menemukan Solusi
Sebagai mana kita ketahui, bahwa peristiwa pembunuhan manusia pertama kali adalah antara dua anak Adam as, Qabil dan Habil Ketika Qabil membunuh Habil, karena tipu muslihat Iblis la’natullah yang menyusupkan rasa iri, dengki dan hasud kepada Adam dan seluruh keturunannya.
Kemudian Allah swt. mengirimkan burung Gagak untuk mengajarkan anak cucu Adam bagaimana menguburkan mayit sesama mereka.
Mengapa demikian?
Karena burung Gagak adalah burung paling pintar dan cerdik di dibandingkan dengan burung-burung lainnya. Dan Allah swt. telah memberikan insting tentang keahliannya ini.
Setelah dilakukan penelitian, ternyata burung gagak memiliki ukuran otak yang lebih besar dibandingkan otak burung-burung yang lainnya. Dan burung gagak senantiasa hidup bersama kelompoknya sebagaimana manusia yang senantiasa bersosial dengan masyarakat.
Mereka memiliki pemimpin atau hakim yang akan menghukum yang melakukan kesalahan di antara mereka, inilah fitrah yang senantiasa diberikan Allah kepada burung Gagak.
Setiap kesalahan di antara burung Gagak memiliki hukuman masing-masing, berikut adalah contoh-contohnya:
1. Ketika salah satu di antara mereka mengambil jatah makanan untuk anak-anak Gagak, maka hukumannya adalah sekelompok Gagak akan mematukinya sampai bulu-bulu si Gagak habis sehingga Gagak tersebut gundul dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi seperti anak-anak Gagak sebelum dewasa.
2. Ketika seekor Gagak menyakiti perempuan Gagak yang lain, maka sekelompok Gagak akan menyerangnya dengan paruh-paruhnya hingga mati.
Adapun eksekusi hukuman dilakukan di tanah perkebunan atau di daerah yang luas, sehingga proses pengadilan disaksikan oleh kelompok mereka, dan Gagak terdakwa dibawa dengan penjagaan ketat oleh sekelompok Gagak lainnya yang mengelilinginya. Kemudian Gagak tersebut ditundukan kepalanya, diturunkan sayapnya dan ditahan untuk berkoak sebagai bentuk pengakuan atas kesalahannya.
Ketika Gagak terdakwa dijatuhi hukuman mati, maka Gagak-gagak lainnya akan menyerangnya dengan paruh-paruh mereka hingga mati.
Dan setelah Gagak itu mati, maka salah satu di antara mereka akan membawanya dan menggali lubang untuk menguburkannya dengan tanah sebagai penghormatan atas mayat.
Hingga saat ini, para ilmuwan yang melakukan penelitian tentang seluk-beluk hewan mengatakan bahwa hanya Gagaklah yang mengubur mayat kawannya ketika mati.
James Bond memang dikenal karena kemampuannya untuk berbuat yang terbaik di situasi yang buruk, tapi burung gagak yang diberi nama 007 juga telah terbukti dapat menemukan pemecahan/solusi dari sebuah masalah. Ya, burung gagak memang burung paling cerdas dari semua burung.
Gagak liar ini memang belajar untuk menggunakan alat peraga individu selama tiga bulan masa penangkarannya, setelah itu dia diberi suatu tantangan, yaitu berupa daging makanannya yang tidak dapat langsung dia ambil dengan paruhnya. Dia harus melakukan secara berurutan dengan menggunakan stick (tongkat kecil) untuk menyelesaikan tantangan ini, dan mendapatkan daging makanannya.
Dan Gagak James Bond 007 menyelesaikan puzzle delapan tahap ini dalam waktu sekitar dua setengah menit.
Awalnya 007 terlihat melihat-lihat situasi, dan segera dia menuju ke tahap pertama. Pertama gagak ini menarik tali yang terpasang di cabang tempat ia bertengger untuk mencapai tongkat pendek menggantung pada tali. Gagak mengambil tongkat pendek dengan paruhnya dan tahap pertama selesai.
Burung ini terus membawa tongkat dan berjalan menuju kotak pertama dari tiga kotak yang ada, yang masing-masing berisi batu di balik jeruji kayu, yang tidak terjangkau dengan paruh.
007 kemudian menggunakan tongkat pendek itu untuk menyeret batu dari kotak pertama dan setelah terjangkau dengan paruhnya, ia mengambilnya, begitu juga dia lakukan pada kotak kedua. Tapi kemudian ia tampak bingung apa yang harus dilakukan dengan dua batu itu.
Namun, tak lama kemudian 007 telah mengetahui bahwa batu-batu itu dapat digunakan untuk mengambil sebuah tongkat yang lebih panjang dari tongkatnya sekarang, dan ia mencobanya dengan membawa sebuah batu lalu dia masukkan kedalam wadah perspex yang dibawahnya terdapat tongkat panjang. Ya, ia langsung mengerti bahwa diperlukan tiga buah batu untuk mengambil tongkat panjang, sehingga dia langsung menuju ke kotak ketiga mengambil batu yang ketiga.
Setelah dia memasukkan ketiga batu ke wadah perspex, berat ketiga batu itu mendorong kompartemen, yang memungkinkan burung gagak untuk mengambil tongkat panjang dengan paruhnya.
Berbekal tongkat panjang, burung gagak segera menggunakannya untuk mengambil daging yang terletak pada kotak sempit. Dan selesailah tantangan tersebut!
Burung pintar ini berhasil karena kerja keras dan ketangkasan mental dalam menyelesaikan rangkaian delapan tantangan.
Presenter program Wildlife Chris Packham, yang menyajikan program ini mengatakan: "Ini luar biasa! Saya belum pernah melihat hewan secerdas ini. Dari semua perilaku burung yang pernah saya lihat, tidak ada yang bisa menyamai kecerdasan gagak ini.
Al Quran juga menceritakan bahwa penguburan pertama yang dilakukan oleh manusia diajarkan oleh seekor burung gagak:
Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal. (QS 5:31)
Apa yang dapat kita ambil dari ayat diatas adalah bahwa manusia memang seharusnya mengambil pelajaran dari alam dan jangan segan-segan mengambil pelajaran dari yang kita pikir/kira lebih rendah tingkatan pengetahuannya dari kita. Itulah arti sebenarnya dari pepatah minang Alam Takambang Jadi Guru .
Berikut ini adalah Video Burung Gagak yang menemukan solusi dalam mengambil daging ....mantap sekali
No comments:
Post a Comment