Friday, February 14, 2014

Ini Alasan Wilayah Jateng dan DIY Diselimuti Abu Vulkanik Kelud



Ini Alasan Wilayah Jateng dan DIY Diselimuti Abu Vulkanik Kelud



JAKARTA - Erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur pada Kamis 13 Februari malam sekira pukul 22.50 WIB berimbas ke sejumlah kawasan di Daerah Istimewa Yogyakara (DIY) dan Jawa Tengah yang letaknya ratusan kilometer dari pusat erupsi. Sebut saja Solo dan Yogyakarta yuang diselumuti abu vulkanik sejak dini hari hingga siang ini. Bahkan, tebalnya abu di udara hingga mengganggu jadwal penerbangan di sejumlah bandara.

Kondisi tersebut sebenarnya cukup menuai tanda tanya, karena cuaca di wilayah Blitar dan Kediri yang merupakan tempat berdirinya gunung setinggi 1.731 meter itu justru cerah. Sudah tidak ada hujan abu disertai pasir dan sinar matahari pun tembus sampai permukaan tanah dan langit terlihat biru.

Lantas, apa penyebab wilayah yang letaknya ratusan kilometer dari pusat erupsi diselimuti abu vulkanik hingga pagi ini?

BMKG menganalisis, erupsi semalam melontarkan jutaan meter kubik abu vulkanik dan pasir dari dalam perut bumi. Abu dan pasir pada lapisan 1.500 meter terbawa ke arah timur laut pada lapisan 5.000 meter ke arah barat laut dan pada 9.000 meter ke arah barat. Material abu dan pasir tersebut melayang-layang di atmosfer dan menyebar di daerah yang jauh dari Gunung Kelud.

"Wilayah barat lebih banyak terjadi hujan abu dan pasir seperti di Pacitan, Ponorogo, Wonogiri, Bantul, Yogya, Sleman, Kulon Progo, Purworejo, Kebumen, Solo, Boyolali, Salatiga, Temanggung dan sebagainya yang terkena abu dan pasir belakangan waktunya," tulis Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam rilis yang diterima Okezone, Jumat (14/2/2014).

Sedangkan di bagian timur hujan abu mengguyur hingga Malang, Surabaya, Banyuwangi, dan Ampenan Nusa Tenggara Barat. Dampak hujan abu dan pasir ini menyebabkan 40 penerbangan dari Bandara Juanda, Bandara Adi Sucipto Yogya, dan Bandara Adi Sumarmo Solo tertunda.

Menurutnya, masyarakat di luar radius 10 kilometer yang sebelumnya mengungsi telah kembali ke pemukiman untuk bersih-bersih rumah. Atas bencana tersebut, dibutuhkan relawan untuk bersih-bersih rumah dan membersihkan jalan dari abu pasir. "Bantuan bahan pokok diperlukan selama masyarakat belum bekerja," tutupnya. (ris)

No comments:

Post a Comment