Saturday, February 15, 2014

Sugeng Jadi Jutawan Berkat Catur



Sugeng Jadi Jutawan Berkat Catur


Siapa yang tak kenal permainan catur? Salah satu permainan tertua yang paling digemari karena mengadu ketajaman berpikir ini ternyata menjadi bisnis yang menggiurkan.

Sugeng Prayitno, perajin catur asal Pasuruan, mengaku dalam sebulan dapat meraih omzet minimal Rp 30 juta per bulan dari penjualan 400 set permainan catur, yakni papan catur dan bidak, termasuk tas yang diproduksinya.

Ia berkisah kiprahnya sebagai perajin catur dimulai sejak tahun 1970-an. Tepat pada 1976, Sugeng memberanikan untuk membuka usaha catur kayu sendiri di rumahnya.

Semula, modalnya hanya seekor kambing pemberian orangtuanya. Kambing tersebut lantas ia jual seharga Rp 50.000 dan habis untuk membeli kayu sebagai produksi catur perdananya. “Pertama, modal saya hanya satu ekor kambing, terus saya jual dapat Rp 50.000. Kalau dulu Rp 5.000 itu sudah banyak lho. Terus uangnya habis untuk beli kayu,” tutur Sugeng

Seiring waktu berjalan, kesuksesan bisnis catur yang diimpikannya belum juga menghampiri dirinya. Bisnis catur Sugeng pun sempat bangkrut. Ia pun memutuskan kembali mencari pekerjaan lain untuk mendapatkan modal.

Tahun 1980, Sugeng kembali mengadu nasibnya dalam bisnis catur dan memberi nama UD Truno Catur. Sugeng memaparkan, dirinya masih penasaran dan belum cukup puas dengan yang diraihnya saat itu.

“Saya ingin kembali berbisnis . Saya percaya, dengan menekuni usaha mainan catur kayu, kehidupan saya dan keluarga akan lebih terpenuhi. Saya punya niat dan akan kerja lebih keras lagi,” katanya seperti dikutip Kompas.

Tahun 2002, Sugeng mendapatkan bantuan kredit UKM dari Dinas Koperasi Pusat Surabaya sebesar Rp 75 juta yang dapat diangsur selama dua tahun dengan bunga lima persen per tahun.

Dengan memanfaatkan pinjaman tersebut, usaha Sugeng semakin berkembang. UD Truno Catur kini memiliki tujuh orang pekerja dengan produksi rata-rata 400 set catur per bulannya. Sugeng menjual catur ke tengkulak seharga Rp 75.000 per set, sedangkan jika ia jual sendiri, ia membuka harga Rp 100.000 pet set. Dalam satu bulan, omzet yang ia dapatkan mencapai lebih dari Rp 30 juta.

Dalam menjalankan usahanya, ia selalu mengutamakan mutu dan pelayanan. Buah catur kreasinya terbuat dari kayu mentaos dan sonokeling. Kreasi buah catur buatan Sugeng dibuat dengan menggunakan alat bubut. Catur kreasinya dibuat dan dipoles dengan sangat rapih dan futuristik. Untuk menarik perhatian pembeli, ia juga melengkapi catur produksinya dengan tas yang mampu memuat papan catur sekaligus bidaknya.

No comments:

Post a Comment