"Tujuan
kami adalah untuk membuka jalan menuju sumber daya alam mineral yang belum
tereksplorasi di bebatuan yang melayang di angkasa".
Suara.com -
Industri pertambangan di masa depan tidak hanya akan dilakukan di Bumi saja,
namun merambah hingga ke luar angkasa. Salah satu negara yang berniat melakukan
penambangan mineral di luar angkasa adalah Luxemburg.
Luxemburg
baru-baru ini menyatakan niatnya untuk serius menambang mineral dari asteroid,
batuan raksasa yang melayang di ruang angkasa. Saat ini, pemerintahan di negara
kecil tersebut tengah menyiapkan sebuah kerangka hukum untuk memberikan jaminan
bagi aktivitas penambangan mineral di asteroid.
Dalam
kesepakatan yang dikeluarkan Offive for Outer Space Affairs (UNOOSA),
organisasi PBB yang mengurusi masalah aktivitas di ruang angkasa, pada tahun
1967, ruang angkasa adalah properti publik. Artinya, tidak seorangpun bisa
mengklaim kedaulatan atas asteroid-asteroid.
Namun,
belakangan, kesepakatan tersebut ditentang oleh sejumlah perusahaan eksplorasi
ruang angkasa. Pada bulan November 2015 lalu, Presiden Amerika Serikat Barack
Obama bahkan mengesahkan undang-undang yang isinya memperbolehkan warga negara
Amerika Serikat untuk memiliki asteroidnya masing-masing, menambangnya, dan
memiliki apa yang mereka ambil dari asteroid tersebut.
Luxemburg
pun memandang peluang tersebut dan mengambil langkah maju. Negara yang hanya
berpenduduk 540 ribu jiwa itu bahkan berharap bisa menjadi pusat aktivitas
pengembangan teknologi masa depan di Eropa.
"Tujuan
kami adalah untuk membuka jalan menuju sumber daya alam mineral yang belum
tereksplorasi di bebatuan yang melayang di angkasa, tanpa merusak habitat
alami," kata Wakil Perdana Menteri Luxemburg Etienne Schneider.
"Awalnya,
kami akan melakukan riset di bidang ini, yang kemudian di tahap selanjutnya
menuju pada aktivitas yang lebih konkret di luar angkasa," sambung
Schneider.
Tiap
asteroid memiliki komposisi yang berbeda. Namun, beberapa diantaranya diketahui
memiliki kandungan platina dan logam bernilai tinggi lainnya.
Dua
perusahaan AS, Deep Space Industries dan Planetary Resources sudah lebih dahulu
menyatakan niatnya untuk menambang mineral di asteroid. Keduanya berlomba-lomba
untuk jadi perusahaan pertama yang menambang di asteorid untuk kepentingan
komersial. Keduanya pula menyambut baik niat dari Luxemburg. (The Guardian)
No comments:
Post a Comment