Saturday, February 6, 2016

Negara Kecil Ini "Ngebet" Keruk Logam Berharga dari Asteroid





"Tujuan kami adalah untuk membuka jalan menuju sumber daya alam mineral yang belum tereksplorasi di bebatuan yang melayang di angkasa".


Suara.com - Industri pertambangan di masa depan tidak hanya akan dilakukan di Bumi saja, namun merambah hingga ke luar angkasa. Salah satu negara yang berniat melakukan penambangan mineral di luar angkasa adalah Luxemburg.

Luxemburg baru-baru ini menyatakan niatnya untuk serius menambang mineral dari asteroid, batuan raksasa yang melayang di ruang angkasa. Saat ini, pemerintahan di negara kecil tersebut tengah menyiapkan sebuah kerangka hukum untuk memberikan jaminan bagi aktivitas penambangan mineral di asteroid.

Dalam kesepakatan yang dikeluarkan Offive for Outer Space Affairs (UNOOSA), organisasi PBB yang mengurusi masalah aktivitas di ruang angkasa, pada tahun 1967, ruang angkasa adalah properti publik. Artinya, tidak seorangpun bisa mengklaim kedaulatan atas asteroid-asteroid.

Namun, belakangan, kesepakatan tersebut ditentang oleh sejumlah perusahaan eksplorasi ruang angkasa. Pada bulan November 2015 lalu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama bahkan mengesahkan undang-undang yang isinya memperbolehkan warga negara Amerika Serikat untuk memiliki asteroidnya masing-masing, menambangnya, dan memiliki apa yang mereka ambil dari asteroid tersebut.

Luxemburg pun memandang peluang tersebut dan mengambil langkah maju. Negara yang hanya berpenduduk 540 ribu jiwa itu bahkan berharap bisa menjadi pusat aktivitas pengembangan teknologi masa depan di Eropa.

"Tujuan kami adalah untuk membuka jalan menuju sumber daya alam mineral yang belum tereksplorasi di bebatuan yang melayang di angkasa, tanpa merusak habitat alami," kata Wakil Perdana Menteri Luxemburg Etienne Schneider.

"Awalnya, kami akan melakukan riset di bidang ini, yang kemudian di tahap selanjutnya menuju pada aktivitas yang lebih konkret di luar angkasa," sambung Schneider.

Tiap asteroid memiliki komposisi yang berbeda. Namun, beberapa diantaranya diketahui memiliki kandungan platina dan logam bernilai tinggi lainnya.

Dua perusahaan AS, Deep Space Industries dan Planetary Resources sudah lebih dahulu menyatakan niatnya untuk menambang mineral di asteroid. Keduanya berlomba-lomba untuk jadi perusahaan pertama yang menambang di asteorid untuk kepentingan komersial. Keduanya pula menyambut baik niat dari Luxemburg. (The Guardian)

No comments:

Post a Comment