PRODUK INOVATIF: Bungkus Bumbu Mi Instan Ini Bisa Dimakan
Bukan rahasia lagi bahwa mi instan adalah salah satu jenis makanan yang paling digemari dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Sayangnya, kemasan yang digunakan mi dan bumbunya biasanya terbuat dari bahan plastik minyak bumi yang tidak bisa membusuk dan hancur di lingkungan bebas tanpa melalui proses daur ulang terlebih dahulu. Akibatnya sudah bisa ditebak. Kemasan plastik yang hanya sekali pakai ini menggunung dan menumpuk menjadi sampah yang mencemari lingkungan kita, baik itu tanah, sungai, laut, dan sebagainya.
Menyadari bahaya yang mengintai jika kita terus menerus menggunakan kemasan plastik, 3 ilmuwan dari Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Jakarta menggagas satu jenis kemasan yang tidak hanya bisa terurai oleh lingkungan tetapi juga bisa dimakan dengan aman.
Bahan pembuatan kemasan ini bukan bahan beracun seperti plastik. Kemasan ini justru terbuat dari ekstrak rumput laut berupa karagenan dan tapioka. Dengan pengolahan sedemikian rupa, dihasilkan lapisan tipis (film) yang transparan sehingga meski secara sekilas mirip dengan plastik, ia bisa dikonsumsi manusia. Dengan demikian, konsumen tidak perlu khawatir jika menelan secara tidak sengaja bungkus bumbu tersebut karena aman dimakan. Bahkan jika mau, kemasan tersebut bisa dimasukkan begitu saja ke dalam mi instan tanpa harus repot menggunting dan membuang ke tempat sampah.
Meski penggunaannya yang paling luas adalah sebagai bungkus bumbu tetapi bahan ini juga bisa digunakan untuk membungkus obat-obatan. Kepraktisan kemasan ini juga makin didukung oleh sifatnya yang tidak mengubah cita rasa makanan atau khasiat obat yang dibungkusnya.
Muhammad Darmawan, Hari Eko Irianto, dan Endang Mindarwati adalah 3 peneliti dari Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan di Jl. KS Tubun Petamburan VI Jakarta Pusat yang bekerja menghasilkan inovasi di bidang pangan ini. (*AP)
No comments:
Post a Comment