Saturday, February 15, 2014

Jangan Terhanyut dalam Kecerobohan



Jangan Terhanyut dalam Kecerobohan



Banyak kisah miliuner sukses yang kaya raya, memiliki tanah yang luas, rumah mewah, dan menikmati hampir semua kenikmatan dunia. Tetapi sekonyong-koyong mereka kemudian jatuh miskin mendadak karena berbagai macam penyebab. Dan yang satu ini mungkin adalah yang paling mencengangkan.

Namanya Andrew Fashion, seorang anak muda di usia 20-an, sebuah masa yang sangat menyenangkan dalam perjalanan hidup seorang manusia. Namun dalam hal pengalaman hidup dan bisnis, Andrew merupakan sebuah figur yang patut dijadikan pengingat bahwa kekayaan itu tidak abadi dan tidak memandang seberapa banyak uang yang kita miliki, cara mengatur uang itu terbukti jauh lebih penting dari uang itu sendiri.

Mulanya, Andrew mengasah kreativitasnya sebagai entrepreneur dengan membuat sebuah pensil yang bisa juga berfungsi sebagai mainan di masa sekolah dasar. Ia berhasil mendapatkan uang dengan menjual pensil mainan itu.

Andrew juga mengakui bahwa ambisinya sejak dulu ialah menginginkan sesuatu yang terbaik, baik sebagai anak-anak yang menginginkan mainan terbaru atau sebagai seorang dewasa yang membentuk jati diri sebagai pribadi yang unggul dalam setiap persaingan. Bersamaan dengan watak ambisiusnya itu, Andrew juga mengakui adanya sifat lain yang membuatnya lebih maju, yaitu keras kepala. Andrew sangat membenci pekerjaan kantoran yang monoton hingga ia bersumpah untuk lebih baik tinggal bersama orangtuanya daripada bekerja di kantor seperti yang dilakukan kebanyakan orang.

Sebagai seorang entrepreneur belia, Andrew menyadari bahwa usia tidak pernah menjadi halangan untuk lebih maju. “Tidak ada yang berhak mengatakan kita terlalu muda dan kemudian dengan mudah menyimpulkan bahwa kita tidak serius untuk berbisnis,” begitu kira-kira pesan mantan miliuner ini. Di beberapa kasus, justru Andrew mampu meyakinkan orang-orang di sekitarnya bahwa usia mudanya ialah sebuah kelebihan tersendiri, karena lebih mampu mengerti dan meramalkan apa yang akan disukai di masa datang dengan mengamati tren yang berkembang.

Menjadi orang kaya di umur yang sangat hijau juga sebuah ujian tersendiri bagi kehidupan pertemanan Andrew karena statusnya yang menjadi jutawan mendadak ini menimbulkan goncangan bagi dunia pergaulannya. Banyak teman-temannya yang terhenyak dan tiba-tiba bersikap baik dan kemudian menikam Andrew dari belakang setelah memberikan sejumlah uang yang awalnya akan dipinjamkan. Andrew mengembangkan situs MySpaceSupport.com dan beriklan di My Space. Dalam waktu yang relatif singkat dan hampir tanpa usaha keras yang berarti, usaha online-nya membuahkan hasil jutaan dollar.

Andrew mengenang bagaimana kekayaannya sebesar 2,5 juta dollar menguap begitu saja setelah melakukan sederet kecerobohan khas anak muda. Dengan mendapatkan uang berjumlah besar dengan begitu mudah, Andrew terhanyut dalam arus kehidupan mewah dan hedonis. Ia membeli tujuh mobil mewah, beberapa di antaranya untuk teman-temannya. Selain itu, ia juga membeli rumah dan merenovasinya habis-habisan. Pemasukan begitu besar dan pengeluaran juga tidak kalah besar. Ditambah lagi ia berjudi di Las Vegas dan menghabiskan banyak uang demi membeli banyak ‘mainan’. Begitu Google memblok situsnya dari hasil pencarian, berhenti pula pemasukannya. Dan kini ia bahkan menanggung utang.

Lain dari usaha online -nya terdahulu, Andrew kini mengelola usaha online lain yang bernama beModel.com. Di sini ia mencurahkan lebih banyak kerja keras dan keseriusan dalam berbisnis. Ia lebih terorganisir dan terencana. Ia gunakan banyak catatan keuangan dan business plan. Ia selalu yakin dengan usahanya sekarang karena ia menyadari bahwa kehadiran bisnisnya untuk menyempurnakan kecacatan yang ia temukan di bisnis pesaingnya. Ia hadir untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Andrew selalu bertekad mengubah secara radikal semua hal yang ia pikir belum maksimal.

Andrew juga menekankan betapa berharganya waktu. Ia berusaha keras untuk tidak pernah menunda-nunda pekerjaan karena sadar secara penuh bahwa ada hari esok cuma alasan bagi pecundang.

No comments:

Post a Comment