Bradity Moulevey, Bangun Usaha dengan Modal Lobi
Artikel Bisnis. Masih muda, dia sudah bisa menikmati hidup yang lebih baik. Bisa naik mobil mewah, bepergian ke luar kota dan luar negeri. Dia juga bisa naik turun pesawat dan keluar masuk hotel. Semuanya itu bisa diraih Bradity Moulevey karena membangun usaha sejak usia muda.
Sekarang dia memiliki beberapa perusahaan dan usaha di bidang jasa. Hal itu membuatnya dikenal sebagai salah seorang pengusaha muda di Kota Padang. Berawal dari kampus, yaitu Universitas Andalas, dia memulai usahanya. Sekarang, pria bernama lengkap Braditi Moulevey ini sudah mulai menuai hasilnya.
“Dengan menjadi pengusaha maka saya bisa lebih leluasa mengatur waktu untuk melakukan pekerjaan dan aktivitas sehari-sehari. Seluruh kemampuan yang saya miliki bisa dipergunakan untuk memperoleh keuntungan dan manfaat secara maksimal. Lalu, saya bisa juga membuka lapangan pekerjaaan,” kata pria yang akrab dipanggil Levi ini ketika ditanya alasannya memilih menjadi pengusaha.
Dia sudah memulai usaha ketika masih duduk di bangku SMA. Ketika itu, dia berbisnis dengan jualan beli baju kaos dan celana jeans ke sekolah.
Untuk menjalankan bisnis yang awalnya kecil-kecilan itu, dia tidak mengandalkan modal yang besar, melainkan hanya semangat untuk bisa mendapatkan tambahan belanja dan meringankan beban orang tua. “Saya memperoleh barang-barang tersebut dari saudara saya, setelah itu setiap hari saya bawa beberapa sampel ke sekolah. Saya masukkan ke dalam tas, ketika jam istirahat, saya tawarkan pada kawan-kawan. Alhamdulillah lumayan laku terjual,” ujar anak pertama dari tiga bersaudara itu.
Tidak hanya sampai disitu, di masa remaja siswa SMA lainnya menghabiskan waktu dengan ngabuburit, pria berkulit putih ini justru menunggu waktu berbuka dengan cara menjual pabukoan di jalan Patimura bersama teman-temannya.
Apa yang dimulainya ketika SMA, membuat insting bisnis nya semakin terasah. Di masa kuliah Levi mulai belajar menekuni usaha di bidang event organizer dan pengadaan barang dan jasa serta proyek-proyek pemerintah. “Itulah awalnya saya merasakan nikmatnya melakukan kegiatan yang juga merupakan hobby terus bisa menghasilkan,” jelasnya seperti dilansir Harian Padang Ekspres.
Banyak yang mengira Levi mewarisi naluri bisnis dari orangtuanya. Namun, siapa sangka semuanya justru dia dapatkan dari senior dan teman-teman yang mempunyai hobi sama, yaitu berwirausaha. Berbekal jaringan yang dibangunnya itu, dia memberanikan diri mendirikan perusahaan begitu menyelesaikan pendidikannya di Unand.
Perusahaan yang didirikannya itu awalnya bergerak di bidang pengadaan barang dan jasa termasuk event organizer. Pada awal mendirikan perusahaan ini dia mengaku belum memiliki modal financial yang banyak.
“Waktu itu prinsip saya memberanikan diri saja untuk meminta pekerjaan kepada instansi atau perusahaan yang menjadi patner saya. Modal paling utama adalah melobi. Istilah kerennya sekarang yaitu bisnis lobi,” terangnya.
Kemudian setelah mendapatkan pekerjaan, menurutnya modal selanjutnya adalah kepercayaan. Dia membangun kepercayaan dengan seluruh orang yang menjadi mitra tersebut.
Di dalam dunia usaha tentu saja banyak kendala dialami oleh pria kelahiran 7 Januari ini. Tetapi kendala itu dijadikannya motivasi atau proses belajar untuk memperoleh hasil yang lebih baik lagi. Misalnya, kerugian secara materil karena terlambatnya menyelesaikan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kontrak dikarenakan faktor teknis yang diluar perhitungan kita, sehingga menyebabkan harus membayar denda yang lumayan banyak jumlahnya.
Menurut lulusan jurusan Ekonomi Unand ini, Pertama kali yang memotivasinya menerjuni dunia usaha adalah orang tuanya. Memang, orang tua Levi hanya pegawai di salah satu perusahaan swasta akan tetapi merekalah yang memotivasi Levi untuk berwiraswasta.
“Semangat itulah yang saya miliki yang menjadi modal saya dalam memulai usaha, setelah itu saya belajar secara otodidak dengan teman-teman yang telah lebih dulu memulai usaha dan juga lingkungan di sekitar saya. Saya tidak pernah malu untuk bertanya ataupun gengsi dengan lingkungan di sekitar saya,” tegasnya.
Perjuangan Levi saat ini mulai memperlihatkan hasinya. Saat ini dia mengelola beberapa perusahaan. Selain bergerak di bidang pengadaan barang dan jasa ada juga Event Organizer yang terus berkembang. Saat ini dia mulai melirik sektor riil. Dia memperkirakan dalam waktu 5 tahun yang akan datang usaha yang bergerak di bidang jasa sangat menjanjikan.
Untuk itu, putra dari pasangan Didi Tilkambas dan Bonita Rachmawati ini sekarang membuka usaha laundry kiloan & isi ulang tinta printer yang dibangunnya bersama rekan-rekannya di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Padang.
Selain itu, saat ini saya bersama mitra kerja juga sedang mempersiapkan perusahaan untuk terjun di bidang outsourching security dan agency perumahan. Saya lihat usaha di bidang itu belum berkembang dengan baik di sini (Padang, red),” jelas pria yang masih membujang ini.
Pada generasi muda yang masih berstatus sekolah atau kuliah, Levi berpesan untuk tidak pernah gengsi atau malu untuk memulai suatu usaha. “Walaupun usaha yang akan kita lakukan itu tidak popular di masyarakat tetapi jika menghasilkan dan halal kenapa harus gengsi dan malu,” tegasnya.
“Mulailah dari sekarang untuk mencoba membangun usaha jangan menunggu setelah selesai sekolah atau kuliah atau mengumpulkan uang dulu baru berbisnis. Mindset ini yang harus kita rubah bersama-sama jangan lagi ragu-ragu untuk memulai usaha. Dan jika butuh bimbingan dalam memulai usaha, belajarlah dengan orang terdekat atau ahli di bidangnya,” tambah pria yang saat ini menjabat Ketua BPC Hipmi Padang ini. (*/AS)
terima kasih infonya mas... peluang usaha yang mengggiurkan... mampir2 ke blog aku dan beri saran...
ReplyDeletesalam Peluang Usaha Franchise Waralaba Laundry Kiloan .....
Peluang Usaha Franchise / Waralaba Laundry Kiloan Profesional Terbesar Di Indonesia
ReplyDelete